Suatu
hari Khoir sangat bosan karena Ia tinggal di kos di Jakarta sendirian dan tidak
punya waktu banyak untuk menemui temannya karena lelah setelah bekerja.
Kemudian Ia iseng membuka sebuah chat
room Indonesia. Awalnya Ia tidak suka pergaulan yang sangat tidak baik, rata-rata
orang yang berkenalan di dunia maya karena melihat foto profil yang seronok,
sama-sama mempunyai kesaamaan di bidang seks, dll. Akhirnya Khoir sangat
selektif mencari teman di dunia maya. Setelah berkenalan dengan banyak orang.
Kemudian Ia add teman-teman dekatnya
di Facebook.
Yeni
adalah orang pertama yang berkenalan dengan Khoir. Awalnya Khoir stres
berkenalan dengan Yeni karena Yeni selalu berpenampilan seronok di dunia maya.
Karena Yeni sering mengganggunya akhirnya Khoir terbiasa dengan Yeni.
Namun
semua itu berubah saat Ia jatuh cinta kepada Khoir. Khoir adalah tipe orang
yang tidak suka memikirkan hal itu. Hal itu membuat Yeni menghapus semua foto
seronoknya dan diganti dengan foto yang lebih sopan. Bahkan Yeni mulai memakai kerudung. Padahal Yeni
berusia 40 tahun. Ia sudah menikah dan mempunyai 4 anak. Anak pertamanya
berumur 19 tahun dan anak terakhirnya masih balita.
“Syukurlah
Tante udah berubah.” Kata Khoir.
“Iya
nih. Lagian Tante bingung juga kenapa bisa kepikiran kayak gitu.” Kata Yeni.
Berbulan-bulan
Yeni berteman dengan Khoir. Semakin lama Khoir teman Khoir di Facebook semakin
banyak. Semakin banyak cerita di dunia maya yang Khoir alami. Suatu hari Yeni
melihat profil Khoir. Ia melihat setiap Khoir menulis status di Facebook pasti
ada saja yang komentar. Terutama perempuan yang namanya Erin Rieenzzhh.
Kemudian Ia periksa lebih jauh lagi, ternyata hubungan Antara Khoir dengan Erin
sangat dekat. Yeni sangat cemburu.
Sakin
cemburunyanya Yeni membuka profile Erin. Kemudian add Erin. Yeni kaget Ketika membuka profilenya. Ternyata Erin
tinggal se-kota dengan Yeni. Kemudian Yeni melihat seluruh isi profil Erin.
Informasi yang didapat Yeni tentang Erin : umur 22 tahun, etnis Cina, beragama
Kristen, mahasiswa universitas swasta di Tanggerang, sangat menyukai
matematika. Hal itu membuat Yeni semakin ciut. Tetapi Yeni tidak yakin Khoir
suka sama Erin.
Esok
harinya Erin confirm permintaan Yeni.
Dengan segera Yeni chat dengan Erin.
“Selamat
siang, Erin”
“Selamat
siang, Tante Yeni”
“Kamu
temennya Muhammad Khoir J ya?”
“Oh
Khoir, iya benar. Ada apa, Tante?”
Yeni
bingung. Ia ingin menyuruh Erin agar ia tidak dekat dengan Khoir lagi. Tapi Yeni
tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.
“Engga
apa-apa. Saya sering liat komenan kamu di status Khoir.”
“Tante
engga suka ya? Tante keluarganya Khoir ya? Saya sama Khoir Cuma teman dekat kok.
Saya bukan pacarnya Khoir.”
Erin
mengira Yeni adalah Tantenya Khoir.
“Oh,
gitu. Kamu suka sama dia?”
“Hhmmm…..
saya cuma temannya Khoir engga lebih.”
Agar
tidak mencurigakan Yeni bercerita banyak tentang dirinya.
2
hari kemudian Yeni menelpon Khoir menanyakan Erin. Khoir membantahnya. Khoir
mengaku Ia pernah ditembak Erin tetapi Ia tolak karena beda agama. Kemudian
Khoir bercerita banyak tentang Erin. Khoir sangat mengagumi Erin. Begitu pula
sebaliknya. Yeni kesal mendengarnya. Yeni tidak mau mendengar tentang Erin
walaupun Khoir menolak cinta Erin.
“Sayang,
Aku sama Erin cuma temen aja kok.” Kata Khoir.
Tiba-tiba
Yeni langsung bahagia. Tertawa mengeluarkan bebannya. Hanya gara-gara kata
“Sayang”.
“Ada
apa, Say?”
“Hahahah
engga kok. Hahahaha.”
“Khoir
engga yakin. O iya. Bagaimana keadaan keluarga Tante?”
Yeni
langsung diam.
“Khoir
liat ada foto-foto Tante sama suami dan anak-anak di kapal feri. Pasti Tante
udah baikan sama suami lagi.”
“Oh,
Itu foto 1 tahun yang lalu. Keluarga kami masih harmonis. Kini tidak ada cerita
baru di keluargaku. Tetep engga harmonis.”
“Tante
kan udah nikah anaknya udah pada gede. Kalo tante cerai sayang banget. Lagian
kasian juga anak-anakmu. Nanti siapa yang mau ngurus anak-anakmu?”
Dalam
hati Yeni menjawab : “kamu… iya kamu…”
“Bener
juga sih. Tapi yah udah engga cinta. Lagian suamiku juga cuek banget engga kaya
dulu lagi.” Kata Yeni
“Coba
deh Tante rayu suami lagi. Mungkin saja di balik kecuekan itu masih ada cinta
yang sangat bersinar. Atau mungkin saja suami Tante yang terlalu pendiam, engga
pintar mengungkapkan perasaan.”
Padahal
Yeni sangat mencintai Khoir. Baginya Khoir adalah bukan hanya sekedar sahabat.
Tetapi juga sang penasihat yang bijak, muslim yang taat, pokoknya sempurna.
Sangat jauh berbeda dengan suaminya. Baru kali ini perasaannya sangat besar,
lebih besar daripada perasaannya kepada suaminya.
Setelah
sekian lama Yeni dan Khoir bertelepon, tiba-tiba dari Facebook Khoir Amel
online.
“Hhmm….
Maaf Khoir ada urusan. Lain kali kita bicara lagi. Assalamualaikum.” Kata
Khoir.
“Waalaikumusalam.
Kok buru-buru amat?”
Khoir
langsung mematikan handphonenya. Kemudian Khoir mencoba menelpon Amel tetapi
tidak ada pulsa. Akhirnya Khoir mengajak Amel untuk menelpon via Skype.
“Hai,
Amel. Kok mau aja sih disuruh nelpon sama aku. Disuruh matiin handphonenya juga
mau. Berati kalo aku suruh kamu jadi pedamping hidup aku mau juga dong.”
“Ish,
apaan sih, Kak. Aneh-aneh aja deh. Kerja yang bener dulu sana. Ckckck” Kata
Amel.
Padahal
dalam hati Amel Ia sangat mencintai Khoir.
“Berati
kalo aku udah kerja yang bener aku bisa datang ke rumah kamu buat jemput kamu
dong, hehe”
“Ih
engga gitu juga kali. Lagian aku lagi suka sama orang lain. Ueekkk.”
“Oh
gitu ya. Gimana kabarmu Amel?”
Inilah
kegiatan sehari-hari Khoir dan Amel selama liburan. Mereka rela begadang demi
bisa bersama. Jarak yang jauh antar pulau membuat mereka harus seperti ini.
Mereka tidak tahu bahwa mereka saling mencintai. Di usia ke 26 membuat Khoir
ingin cepat menikah, tetapi orang yang dicintainya baru duduk di bangku SMA. Ia
sadar bahwa menikah bukan hal sepele. Ia sedang mempersiapkan dirinya sebelum
menikah. Begitu pula dengan Amel. Amel ingin kuliah jauh dari orang tua agar Ia
bisa mandiri.
Suatu
hari, Arin mengirimkan banyak kutipan cinta kepada Khoir. Khoir menganggapnya
hanya biasa. Erin tertawa melihat kutipan-kutipan cintanya. Erin berpikir baru
kali ini Ia melihat seorang tante yang sangat sayang kepada keponakannya.
Tetapi Amel curiga hubungan antara Khoir dan Arin. Sepanjang hari Amel selalu
memikirkannya. Keesokannya Arin mengirimkan kutipan cinta kepada Khoir. Kemudian
Khoir membalasnya.
“Makasih
ya”
“Iya
sama2. I love you J”
“I
love you”
Ketika
Amel membacanya, Ia kaget buka main. Semua harapan di masa depannya pupus. Amel
sakit hati. Ia tidak percaya semua ini bisa terjadi. Kemudian Amel menutup
laptopnya kemudian bernyanyi dengan penuh penghayatan.
“Lumpuhkanlah
ingatanku hapuskan tentang dia hapuskan memoriku tentangnya hilangkanlah
ingatanku jika itu tentang dia ku ingin melupakannya.”
“Baru
kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan kau buat remuk seluruh hatiku………”
“Buset
kakak gua nyanyi lagu galau mulu ckck” Kata adeknya Amel.
“Ih,
bodo mau nyanyi apaan kakak lagi sedih nih.” Kata Amel.
Sejak
itu Amel tidak pernah online Facebook. Amel ingin sekali melupakannya.
Suatu
hari Yeni pergi ke toko busana muslimah kemudian Ia membeli kerudung besar dan
gamis. Sesampainya di rumah Yeni ia mencoba pakaian barunya kemudian ia upload foto dengan pakaian barunya ke
Facebook. Heboh bukan main. Banyak yang memuji Yeni yang telah berubah.
“Subhanallah.
Cantik banget Tante. Semoga konsisten seperti ini.” Puji Khoir.
“Iya
Khoir sama2.”
Di
dalam hati Khoir, Ia gusar tidak ada kabar dari Amel. Setiap Khoir menelponnya
selalu tidak dijawab. Khoir sangat merindukan Amel. Ketika Khoir merindukan
Amel, Ia selalu membuka foto Amel yang Ia simpan di laptopnya kemudian berdoa
agar Amel kembali. Di sisi lain, Amel sangat merindukan Khoir. Ia ingin
melupakan Khoir tetapi tidak bisa. Semakin perasaan itu ditikam semakin tumbuh
tak karuan. Itulah Cinta.
“Oh,
Tuhan. Mengapa aku harus mendapat perasaan seperti ini? Andaikan aku bisa
memilih aku tidak ingin jatuh cinta kepadanya. Perasaan ini semakin
menyusahkanku. Tuhan, izinkan aku jatuh cinta selain dia.”
Entah
mengapa Amel merasa ada sesuatu yang berbeda. Cintanya kepada Khoir tidak sama
seperti yang lain. Cintanya kepada Khoir begitu subur di dalam hatinya. Ia
tidak yakin suatu saat nanti akan menemukan sosok yang lebih baik daripada
Khoir.
“Tuhan,
apakah dia memang di takdirkan kepadaku? ”
Entah
mengapa Amel memutuskan membuka Facebooknya lalu mengobrol dengan Khoir.
Seminggu
kemudian Khoir menelpon Yeni soal hubungannya dengan Amel.
“Tante,
Khoir lagi jatuh cinta dengan seseorang yang umurnya jauh denganku. Dia adalah
cinta pertama Khoir. Dia cantik, manis, soleh, jujur, aduh Masya Allah. Kemaren
Khoir menyatakan perasaan Khoir kepadanya, Khoir kira dia suka dengan Khoir
karena dia seneng banget dengan Khoir. Ternyata dia bilang kalo dia suka sama
orang lain. Hati Khoir terluka, Tante. Khoir sedih. Khoir ingin lirik orang lain
tetapi yang ada di pikiran Khoir cuma ada dia, Tante. Khoir harus berbuat apa,
Tante?”
“Kok
kamu engga pernah kasih tau Tante?”
“Hehe,
Khoir takut cerita sebenarnya takutnya ntar dikasih tau ke yang lain.”
“Lha
emang aku kenal sama orangnya? Engga kan?” Kata Yeni.
Dalam
hati Yeni berkata : udah bunuh saja cewe itu! Bakar kalo bisa bakar!
Yeni
sakit hati. Ternyata semua buaian itu hanya sekedar kata. Yeni terlanjur
berharap terlalu tinggi. Ia tidak menyangka ternyata Khoir memang suka menggoda
perempuan. Yeni membenci Khoir. Sejam setelah selesai menelpon Yeni langsung
blokir Khoir. Kemudian Ia simpan semua kerudung dan gamisnya dan Ia tidak akan
pernah memakainya lagi. Kemudian kembali ke masa lalunya. Ia ingin melupakannya
tetapi tidak bisa. Khoir akan tetap menjadi bagian dari masa lalunya.
“Huh,
semakin ditikam semakin tumbuh subur.” Yeni menggerutu.
Sementara
itu Temannya Amel penasaran tentang hubungannya dengan Khoir.
“Eh,
kemarin Amel abis ditembak sama Khoir ya?”
“Iya,
tapi gue tolak.”
“Loh,
lu kok tolak sih? Kan enak ada yang ingetin makan ada yang ngucapin selamat
bobo.”
“Yah
elah kalo gitu doang emak gua juga bisa. Gue engga mau pacaran. Godaannya
banyak. Lagian percuma juga pacaran sama dia. Engga bakal bisa ketemu juga.”
Tiba-tiba
guru fisika masuk kelas.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar