Imagination is important than knowledge -Albert Einstein
Tampilkan postingan dengan label Manusia dan Kebudayaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manusia dan Kebudayaan. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Maret 2016

Bab 2 IBD - Manusia dan Kebudayaan

A. Manusia
Beberapa pandangan mengenai manusia :

1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
  • Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang mampat pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu (hal 62)
  •  Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak (hal 66)
  • Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran , suatu kebenaran mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat kebudayaan
  • Nafs, dalam pengertian diri dan kekuatan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri (hal 79) (Asy’arie. 1992 hal : 62-84)

2. Manusia sebagai satu kepribadian mempunyai tiga unsur
  •  Id, yang merupakan libido murni, atau energy psikis yang merupakan ciri alami yang irrasional yang terkait seks, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconscious).
  • Ego, sering kali disebut kepribadian “eksklusif” karena perannya dalam menghubungkan energy Id ke dalam saluran sosial yang dimengerti orang lain.
  • Superego, terbentuk dari lingkungan eksternal. Merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan orang tua.

B. HAKEKAT MANUSIA
  • Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satuan yang utuh. Jika manusia itu meninggal, jiwa lepas dari tubuhnya lalu kembali ke Tuhan.  Tubuhnya menjadi hancur namun jiwanya tidak mengalami kehancuran.
  • Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Deangan adanya akal, manusia dapat membedakan kebaikan dan keburukan serta dapat menciptakan ilmu pengentahuan dan teknologi. Dengan adanya perasaan, manusia dapat menciptakan seni.
  • Makhluk biocultural, makhluk hayati yang budayawi. Dari segi ilmu hayati, manusia dapat mempelajari ilmu-ilmu hayati (psikologis, anatomi, fisiologi, dsb.). Dari segi budaya manusia dapat mempelajari ilmu-ilmu sosial dan bahasa.
  • Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan, mempunyai kualitas karena mampu berkarya. Soren Kienkegaard (filsuf asal Denmark) memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk kehidupan yang terikat dengan  lingkungannya, memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah.


C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K. Hsu, sarjana Amerika keturunan China, mengembangkan suatu konsepsi, yaitu dalam jiwa manusia mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
  • Nomor 7 dan 6 : daerah tak sadar dan sub sadar. Berada di lingkaran paling dalam sehingga tidak dapat terdesak keluar lingkaran lainnya. Individu tersebut mempunyai pikiran dan gagasan yang tidak utuh lagi.
  • Nomor 5 : kesadaran yang tak dinyatakan. Individu mempunyai pikiran dan gagasan yang disadari oleh individu tetapi tidak diungkapkan
  • Nomor 4 : kesadaran yang dinyatakan. Pikiran dan gagasannya disampaikan secara terbuka ke orang lain.
  • Nomor 3 : lingkaran hubungan karib. Si individu diajak bergaul mesra dan karib sebagai tempat berlindung dan mencurahkan isi hatinya.
  • Nomor 2 : lingkaran hubungan berguna. Tidak ditandai oleh sikap mesra, melainkan ditentukan oleh fungsi kegunaan dari orang.
  • Nomor 1 : lingkaran hubungan jauh, terdiri dari pikiran dan sikap dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan, dan adat yang ada dalam kebudayaan sendiri, tetapi jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
  • Nomor 0 : lingkarang hubungan luar. Hubungan jauh yang berada di luar masyarakat dan Indonesia.
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
·         Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan oleh masyarakat. (E.B. Taylor)
  • ·         Kebudayaan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo Sumarjan)
  • ·         Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir (Sutan Takdir Alisyahbana)
  • ·         Keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan cara belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. (Koentjaraningrat)
  • ·         Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelamaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya (A.L Krober dan C.Kluckhon)

E. UNSUR KEBUDAYAAN
Tujuh unsur kebudayaan menurut C.Kluckhon :
1.       Sistem kepercayaan. Manusia menganggap diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lainnya yang Maha Besar.
2.       Sistem organisasi kemasyarakatan. Manusia menyadari bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal. Oleh karena itu manusia membuat organisasi kemasyarakatan agar manusia dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.       Sistem pengetahuan. Kemampuan manusia mengingat apa yang ia ketahui kemudian menyebakannya ke orang lain menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Bahwa dapat melebihi apa yang dibukukan.
4.       Sistem mata pencaharian dan sistem ekonomi. Menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum bertingkat.
5.       Sistem peralatan dan teknologi. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat menciptakan peralatan untuk mencukupi kebutuhannya.
6.       Bahasa. Bahasa manusia pada mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.       Kesenian. Setelah kebutuhan fisiknya tercukuoi, manusia ingin memuaskan kebutuhan psikis. Mereka perlu pandangan yang indah serta suara yang merdu melalui seni.

F. WUJUD KEBUDAYAAN
  • Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia. Wujud ini disebut sistem budaya, bersifat abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang dianutnya.
  • Kompleks aktivitas. Sering disebut sistem sosial. Terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan lain. Bersifat konkret.
  • Wujud sebagai benda. Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai peralatan sebagai karya manusia benda untuk berbagai kebutuhan hidupnya. Mulai dari benda yang diam sampai benda yang bergerak.

Ketiga hal tersebut tidak dapat terpisah dalam kehidupan sehari-hari. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepada tindakan-tindakan dan karya-karya manusia.

G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C.Kluckhon, sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia :
  • Hakikat hidup manusia (MH), hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem; Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”
  • Hakikat karya manusia (MK), setiap kebudayaan mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda. Ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya menambah gerak hidup untuk melakukan karya lagi.
  •  Hakikat waktu manusia (WM), setiap kebudayaan mempunyai hakikat waktu berbeda. Ada yang beriorentasi masa lampau, ada juga yang berorientasi masa depan.
  • Hakikat alam manusia (MA), ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin. Ada kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
  • Hakikat hubungan manusia (MN), ada kebudayaan yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia. Ada kebudayaan yang berpandangan individualitis.

H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Penyebab perubahan kebudayaan :
  • 1.       Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
  • 2.       Sebab-sebab perubahan lingkungan alam fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat.

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru (teknologi dan inovasi).
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan.

I. KAITAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
Kaitan manusia dengan kebudayaan adalah : Manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan sebagai objek yang dilaksanaakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan kemudian kebudayaan itu mengatur hidup manusia. Sehingga manusia dan kebudayaan adalah satu kesatuan.

Hubungan manusia dan kebudayaan dipandang setara dengan hubungan manusia dengan masyarakat secara dialektis (saling terkait satu sama lain). Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap :

  1. Eksternalisasi, proses di mana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
  2. Obyektivasi, proses di mana manusia menjadi realitas obyektif
  3. Internalisasi, proses di mana masyarakat disergap kembali oleh manusia.