Imagination is important than knowledge -Albert Einstein
Tampilkan postingan dengan label absurd. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label absurd. Tampilkan semua postingan

Kamis, 08 Mei 2014

Cinta Bersemi di Facebook

Suatu hari Khoir sangat bosan karena Ia tinggal di kos di Jakarta sendirian dan tidak punya waktu banyak untuk menemui temannya karena lelah setelah bekerja. Kemudian Ia iseng membuka sebuah chat room Indonesia. Awalnya Ia tidak suka pergaulan yang sangat tidak baik, rata-rata orang yang berkenalan di dunia maya karena melihat foto profil yang seronok, sama-sama mempunyai kesaamaan di bidang seks, dll. Akhirnya Khoir sangat selektif mencari teman di dunia maya. Setelah berkenalan dengan banyak orang. Kemudian Ia add teman-teman dekatnya di Facebook.

Yeni adalah orang pertama yang berkenalan dengan Khoir. Awalnya Khoir stres berkenalan dengan Yeni karena Yeni selalu berpenampilan seronok di dunia maya. Karena Yeni sering mengganggunya akhirnya Khoir terbiasa dengan Yeni.

Namun semua itu berubah saat Ia jatuh cinta kepada Khoir. Khoir adalah tipe orang yang tidak suka memikirkan hal itu. Hal itu membuat Yeni menghapus semua foto seronoknya dan diganti dengan foto yang lebih sopan.  Bahkan Yeni mulai memakai kerudung. Padahal Yeni berusia 40 tahun. Ia sudah menikah dan mempunyai 4 anak. Anak pertamanya berumur 19 tahun dan anak terakhirnya masih balita.
“Syukurlah Tante udah berubah.” Kata Khoir.
“Iya nih. Lagian Tante bingung juga kenapa bisa kepikiran kayak gitu.” Kata Yeni.

Berbulan-bulan Yeni berteman dengan Khoir. Semakin lama Khoir teman Khoir di Facebook semakin banyak. Semakin banyak cerita di dunia maya yang Khoir alami. Suatu hari Yeni melihat profil Khoir. Ia melihat setiap Khoir menulis status di Facebook pasti ada saja yang komentar. Terutama perempuan yang namanya Erin Rieenzzhh. Kemudian Ia periksa lebih jauh lagi, ternyata hubungan Antara Khoir dengan Erin sangat dekat. Yeni sangat cemburu.

Sakin cemburunyanya Yeni membuka profile Erin. Kemudian add Erin. Yeni kaget Ketika membuka profilenya. Ternyata Erin tinggal se-kota dengan Yeni. Kemudian Yeni melihat seluruh isi profil Erin. Informasi yang didapat Yeni tentang Erin : umur 22 tahun, etnis Cina, beragama Kristen, mahasiswa universitas swasta di Tanggerang, sangat menyukai matematika. Hal itu membuat Yeni semakin ciut. Tetapi Yeni tidak yakin Khoir suka sama Erin.

Esok harinya Erin confirm permintaan Yeni. Dengan segera Yeni chat dengan Erin.
“Selamat siang, Erin”
“Selamat siang, Tante Yeni”
“Kamu temennya Muhammad Khoir J ya?”
“Oh Khoir, iya benar. Ada apa, Tante?”
Yeni bingung. Ia ingin menyuruh Erin agar ia tidak dekat dengan Khoir lagi. Tapi Yeni tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.
“Engga apa-apa. Saya sering liat komenan kamu di status Khoir.”
“Tante engga suka ya? Tante keluarganya Khoir ya? Saya sama Khoir Cuma teman dekat kok. Saya bukan pacarnya Khoir.”
Erin mengira Yeni adalah Tantenya Khoir.
“Oh, gitu. Kamu suka sama dia?”
“Hhmmm….. saya cuma temannya Khoir engga lebih.”
Agar tidak mencurigakan Yeni bercerita banyak tentang dirinya.

2 hari kemudian Yeni menelpon Khoir menanyakan Erin. Khoir membantahnya. Khoir mengaku Ia pernah ditembak Erin tetapi Ia tolak karena beda agama. Kemudian Khoir bercerita banyak tentang Erin. Khoir sangat mengagumi Erin. Begitu pula sebaliknya. Yeni kesal mendengarnya. Yeni tidak mau mendengar tentang Erin walaupun Khoir menolak cinta Erin.
“Sayang, Aku sama Erin cuma temen aja kok.” Kata Khoir.
Tiba-tiba Yeni langsung bahagia. Tertawa mengeluarkan bebannya. Hanya gara-gara kata “Sayang”.
“Ada apa, Say?”
“Hahahah engga kok. Hahahaha.”
“Khoir engga yakin. O iya. Bagaimana keadaan keluarga Tante?”
Yeni langsung diam.
“Khoir liat ada foto-foto Tante sama suami dan anak-anak di kapal feri. Pasti Tante udah baikan sama suami lagi.”
“Oh, Itu foto 1 tahun yang lalu. Keluarga kami masih harmonis. Kini tidak ada cerita baru di keluargaku. Tetep engga harmonis.”
“Tante kan udah nikah anaknya udah pada gede. Kalo tante cerai sayang banget. Lagian kasian juga anak-anakmu. Nanti siapa yang mau ngurus anak-anakmu?”
Dalam hati Yeni menjawab : “kamu… iya kamu…”
“Bener juga sih. Tapi yah udah engga cinta. Lagian suamiku juga cuek banget engga kaya dulu lagi.” Kata Yeni
“Coba deh Tante rayu suami lagi. Mungkin saja di balik kecuekan itu masih ada cinta yang sangat bersinar. Atau mungkin saja suami Tante yang terlalu pendiam, engga pintar mengungkapkan perasaan.”

Padahal Yeni sangat mencintai Khoir. Baginya Khoir adalah bukan hanya sekedar sahabat. Tetapi juga sang penasihat yang bijak, muslim yang taat, pokoknya sempurna. Sangat jauh berbeda dengan suaminya. Baru kali ini perasaannya sangat besar, lebih besar daripada perasaannya kepada suaminya.

Setelah sekian lama Yeni dan Khoir bertelepon, tiba-tiba dari Facebook Khoir Amel online.
“Hhmm…. Maaf Khoir ada urusan. Lain kali kita bicara lagi. Assalamualaikum.” Kata Khoir.
“Waalaikumusalam. Kok buru-buru amat?”

Khoir langsung mematikan handphonenya. Kemudian Khoir mencoba menelpon Amel tetapi tidak ada pulsa. Akhirnya Khoir mengajak Amel untuk menelpon via Skype.
“Hai, Amel. Kok mau aja sih disuruh nelpon sama aku. Disuruh matiin handphonenya juga mau. Berati kalo aku suruh kamu jadi pedamping hidup aku mau juga dong.”
“Ish, apaan sih, Kak. Aneh-aneh aja deh. Kerja yang bener dulu sana. Ckckck” Kata Amel.
Padahal dalam hati Amel Ia sangat mencintai Khoir.
“Berati kalo aku udah kerja yang bener aku bisa datang ke rumah kamu buat jemput kamu dong, hehe”
“Ih engga gitu juga kali. Lagian aku lagi suka sama orang lain. Ueekkk.”
“Oh gitu ya. Gimana kabarmu Amel?”

Inilah kegiatan sehari-hari Khoir dan Amel selama liburan. Mereka rela begadang demi bisa bersama. Jarak yang jauh antar pulau membuat mereka harus seperti ini. Mereka tidak tahu bahwa mereka saling mencintai. Di usia ke 26 membuat Khoir ingin cepat menikah, tetapi orang yang dicintainya baru duduk di bangku SMA. Ia sadar bahwa menikah bukan hal sepele. Ia sedang mempersiapkan dirinya sebelum menikah. Begitu pula dengan Amel. Amel ingin kuliah jauh dari orang tua agar Ia bisa mandiri.

Suatu hari, Arin mengirimkan banyak kutipan cinta kepada Khoir. Khoir menganggapnya hanya biasa. Erin tertawa melihat kutipan-kutipan cintanya. Erin berpikir baru kali ini Ia melihat seorang tante yang sangat sayang kepada keponakannya. Tetapi Amel curiga hubungan antara Khoir dan Arin. Sepanjang hari Amel selalu memikirkannya. Keesokannya Arin mengirimkan kutipan cinta kepada Khoir. Kemudian Khoir membalasnya.
“Makasih ya”
“Iya sama2. I love you J
“I love you”

Ketika Amel membacanya, Ia kaget buka main. Semua harapan di masa depannya pupus. Amel sakit hati. Ia tidak percaya semua ini bisa terjadi. Kemudian Amel menutup laptopnya kemudian bernyanyi dengan penuh penghayatan.
“Lumpuhkanlah ingatanku hapuskan tentang dia hapuskan memoriku tentangnya hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia ku ingin melupakannya.”
“Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan kau buat remuk seluruh hatiku………”
“Buset kakak gua nyanyi lagu galau mulu ckck” Kata adeknya Amel.
“Ih, bodo mau nyanyi apaan kakak lagi sedih nih.” Kata Amel.
Sejak itu Amel tidak pernah online Facebook. Amel ingin sekali melupakannya.

Suatu hari Yeni pergi ke toko busana muslimah kemudian Ia membeli kerudung besar dan gamis. Sesampainya di rumah Yeni ia mencoba pakaian barunya kemudian ia upload foto dengan pakaian barunya ke Facebook. Heboh bukan main. Banyak yang memuji Yeni yang telah berubah.
“Subhanallah. Cantik banget Tante. Semoga konsisten seperti ini.” Puji Khoir.
“Iya Khoir sama2.”

Di dalam hati Khoir, Ia gusar tidak ada kabar dari Amel. Setiap Khoir menelponnya selalu tidak dijawab. Khoir sangat merindukan Amel. Ketika Khoir merindukan Amel, Ia selalu membuka foto Amel yang Ia simpan di laptopnya kemudian berdoa agar Amel kembali. Di sisi lain, Amel sangat merindukan Khoir. Ia ingin melupakan Khoir tetapi tidak bisa. Semakin perasaan itu ditikam semakin tumbuh tak karuan. Itulah Cinta.

“Oh, Tuhan. Mengapa aku harus mendapat perasaan seperti ini? Andaikan aku bisa memilih aku tidak ingin jatuh cinta kepadanya. Perasaan ini semakin menyusahkanku. Tuhan, izinkan aku jatuh cinta selain dia.”
Entah mengapa Amel merasa ada sesuatu yang berbeda. Cintanya kepada Khoir tidak sama seperti yang lain. Cintanya kepada Khoir begitu subur di dalam hatinya. Ia tidak yakin suatu saat nanti akan menemukan sosok yang lebih baik daripada Khoir.
“Tuhan, apakah dia memang di takdirkan kepadaku? ”
Entah mengapa Amel memutuskan membuka Facebooknya lalu mengobrol dengan Khoir.

Seminggu kemudian Khoir menelpon Yeni soal hubungannya dengan Amel.
“Tante, Khoir lagi jatuh cinta dengan seseorang yang umurnya jauh denganku. Dia adalah cinta pertama Khoir. Dia cantik, manis, soleh, jujur, aduh Masya Allah. Kemaren Khoir menyatakan perasaan Khoir kepadanya, Khoir kira dia suka dengan Khoir karena dia seneng banget dengan Khoir. Ternyata dia bilang kalo dia suka sama orang lain. Hati Khoir terluka, Tante. Khoir sedih. Khoir ingin lirik orang lain tetapi yang ada di pikiran Khoir cuma ada dia, Tante. Khoir harus berbuat apa, Tante?”
“Kok kamu engga pernah kasih tau Tante?”
“Hehe, Khoir takut cerita sebenarnya takutnya ntar dikasih tau ke yang lain.”
“Lha emang aku kenal sama orangnya? Engga kan?” Kata Yeni.
Dalam hati Yeni berkata : udah bunuh saja cewe itu! Bakar kalo bisa bakar!

Yeni sakit hati. Ternyata semua buaian itu hanya sekedar kata. Yeni terlanjur berharap terlalu tinggi. Ia tidak menyangka ternyata Khoir memang suka menggoda perempuan. Yeni membenci Khoir. Sejam setelah selesai menelpon Yeni langsung blokir Khoir. Kemudian Ia simpan semua kerudung dan gamisnya dan Ia tidak akan pernah memakainya lagi. Kemudian kembali ke masa lalunya. Ia ingin melupakannya tetapi tidak bisa. Khoir akan tetap menjadi bagian dari masa lalunya.
“Huh, semakin ditikam semakin tumbuh subur.” Yeni menggerutu.

Sementara itu Temannya Amel penasaran tentang hubungannya dengan Khoir.
“Eh, kemarin Amel abis ditembak sama Khoir ya?”
“Iya, tapi gue tolak.”
“Loh, lu kok tolak sih? Kan enak ada yang ingetin makan ada yang ngucapin selamat bobo.”
“Yah elah kalo gitu doang emak gua juga bisa. Gue engga mau pacaran. Godaannya banyak. Lagian percuma juga pacaran sama dia. Engga bakal bisa ketemu juga.”

Tiba-tiba guru fisika masuk kelas.  


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx