Imagination is important than knowledge -Albert Einstein

Senin, 01 Februari 2016

Masyarakat Desa dan masyarakat Perkotaan

A. PENGERTIAN MASYARAKAT
Beberapa definisi mengenai masyarakat dari para sarjana, seperti misalnya :
1.    1. R.Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu

2. MJ.Herkovits : masyarakat adalah kelompok individu yang   diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu

3.  J.L.Gilian : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil

4. S.R.Steinmetz : masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.

5. Hasan Sadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan atau sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat harus mempunyai syarat-syarat berikut :

1. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :

1. Masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :
a. Masyarakat Nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yagn bertalian dengan hubungan darah atau keturunan


b. Masyarakat Kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya

 Syarat-syarat terbentuknya masyarakat :

1. Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dibagi dalam dua bentuk, yaitu :

1. Masyarakat paksaan, misalnya : negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain.
2. Masyarakat merdeka, yang terbagi dalam :

a. Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan (horde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah/keturunan. Dan biasanya masih sederhana sekali kebudayaannya.

b. Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan/kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja, dan lain-lain.








B. MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN

1.   Masyarakat Perkotaan

a. Pengertian Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community, adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Pengertian kota sendiri adalah suatu himpunan penduduk masalah yang tidak agraris, yang bertempat tinggal di dalam dan di sekitar suatu kegiatan ekonomi, pemerintah, kesenian, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

b. Ciri-ciri yang menonjol pada masyarakat kota

1. Kurangnya kehidupan keagamaan bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Pada umumnya, masyarakat perkotaan tidak bergantung pada orang lain.
3. Pembagian kerja diantara warga-warga kota lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
5. Pada umumnya, masyarakat perkotaan berpikir secara rasional, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
6. Pada umumnya, masyarakat perkotaan lebih cermat dalam membagi waktu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.

2.   Masyarakat Pedesaan

A. Pengertian desa dan masyarakat pedesaan
Menurut Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
Menurut Bintarto, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Adapun yang dimaksud dengan masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah (wilayah) tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris).

B. Ciri-ciri desa dan pedesaan

Adapun ciri-ciri dari desa adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
c. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti, iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.

Diantara ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah :
a. Di dalam masyarakat pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya diluar batas wilayahnya.
b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (Gemeinschaft atau paguyuban).
c. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.

C. Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan

Seperti dikemukakan oleh para ahli atau sumber bahwa masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian yang bersifat agraris.
Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat tentang damai, harmonis yaitu masyarakat yang adem-ayem, sehingga oleh orang kota dianggap sebagai tempat untuk melepaskan lelah dari segala kesibukan, keramaian dan keruwetan atau kekusutan pikir.
Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan sosial.
Dalam hal ini kita jumpai gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :

1.    Konflik (pertengkaran)

Ramalan orang kota bahwa masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang tenang dan harmonis itu memang tidak sesuai dengan kenyataan sebab yang benar dalam masyarakat pedesaan adalah penuh masalah dan banyak ketegangan. Karena setiap hari dari mereka yang selalu berdekatan dengan orang-orang tetangganya secara terus-menerus dan hal ini menyebabkan kesempatan untuk bertengkar amat banyak sehingga kemungkinan terjadi peristiwa-peristiwa peledakan dari ketegangan amat banyak dan sering terjadi.
Pertengkaran-pertengkaran yang terjadibiasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering manjalar ke luar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan dan sebagainya.

2.    Kontraversi (pertentangan)

Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic). Para ahli hukum biasanya meninjau masalah kontraversi (pertentangan) ini dari sudut kebiasaan masyarakat.

3.   Perbedaan Desa dan Kota

Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat kota, antara lain ;
a. Jumlah dan kepadatan penduduk
b. Lingkungan hidup
c. Mata pencaharian
d. Corak kehidupan sosial
e. Stratifikasi sosial
f.  Mobilitas sosial
g. Pola interaksi sosial
h.  Solidaritas sosial
i. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi sosial

4.   Hubungan Pedesaan dan Perkotaan

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah. Akan tetapi, keduanya mempunyai hubungan yang erat dan ketergantungan satu sama lain, karena diantara mereka saling membutuhkan.
Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak.
Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi.

C. URBANISASI DAN URBANISME

1.   Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Dapat juga diartikan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Proses tersebut ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa).
c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.
d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan di bagian ekonomi, sosial, kebudayaan dan psikologis.

2.   Faktor-faktor pendorong terjadinya urbanisasi antara lain

a. Timbulnya kemiskinan di pedesaan.
b. Adanya golongan penduduk desa (muda-mudinya) yang ingin melepaskan diri dari tekanan adat-istiadat yang ketat.
c. Keinginan warga desa untuk menambah pengetahuan.
d. Kurangnya sarana rekreasi di desa.
e. Keinginan mengembangkan kemampuan lain dari bidang pertanian.
f.  Keinginan menyelamatkan diri dari akibat pertentangan dalam lingkup nasional.
g. Kegagalan panen.



3.   Faktor-faktor penarik yang memperbesar arus urbanisasi

a. Anggapan bahwa di kota lebih mudah mencari pekerjaan.
b. Keinginan untuk mengangkat posisi sosial.
c. Kota dianggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat.
d. Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha nonpertanian.
e. Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk pengembangan jiwa.


4.   Akibat positif dan negatif yang ditimbulkan dari urbanisasi

Akibat positif :

a. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh penduduk desa yang tinggal di kota.
b. Adanya perubahan status sosial pada masyarakat desa itu sendiri.


Akibat negatif :

a. Pengangguran
b. Naiknya kriminalitas
c Persoalan pewismaan (tempat tinggal)
d. Kenakalan anak-anak atau kejahatan anak-anak

5.   Usaha-usaha menanggulangi urbanisasi adalah :

A.  Lokal jangka pendek

a. Pembersihan daerah-daerah perkampungan melarat yang ada di tengah kota.
b. Perbaikan kampung melarat.
c. Membuat dan melaksanakan proyek sites and service atau proyek plottownship.
d. Memperluas kesempatan kerja

B.   Lokal jangka panjang

Pembangunan perumahan, lapangan kerja, infrastruktur, tempat rekreasi dan sebagainya.

C.   Nasional jangka pendek

Adanya peraturan perundang-undangan tentang migrasi.

D.   Nasional jangka panjang

a. Pemencaran pembangunan kota dengan membangun kota-kota baru
b. Rencana pembangunan daerah memusatkan perhatian pada pengembangan kota-kota sedang dan kecil.
c. Mengendalikan industrialisasi di kota-kota besar.

6.   Pengertian Urbanisme

Dari pengertian urbanisasi yang menjelaskan tentang berpindahnya penduduk dari desa ke kota, pengertian urbanisme lebih ditujukan kepada perilaku hidup dan cara hidup di kota.











BAB III

PENUTUP

 KESIMPULAN

Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritotial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat istiadat lama.
Adapun ciri-ciri yang dapat membedakan masyarakat kota dan masyarakat desa adalah jumlah dan kepadatan penduduk, lingkungan hidup, mata pencaharian, corak kehidupan sosial, stratifikasi sosial, mobilitas sosial, pola interaksi sosial, solidaritas sosial dan kedudukan dalam hierarki sistem administrasi sosial.
Hubungan antara masyarakat kota dan masyarakat desa, keduanya saling membutuhkan dan saling ketergantungan. Masyarakat kota membutuhkan hasil produksi dari masyarakat desa, seperti pangan. Begitupun masyarakat desa membutuhkan hasil produksi dari masyarakat kota, seperti minyak tanah, transportasi dan sebagainya.

Urbanisasi merupakan proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Sedangkan yang dimaksud dengan urbanisme adalah perilaku hidup atau cara hidup masyarakat di kota.

Minggu, 22 November 2015

Pemuda dan Sosialisasi

PENGERTIAN PEMUDA

Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :

Masa bayi      : 0-1 tahun
Masa anak     : 1-12 tahun
Masa puber   : 12-15 tahun
Masa pemuda : 15-21 tahun
Masa dewasa : 21 tahun keatas

Jika ditinjau dari segi budaya atau fungsionalnya, maka perinciannya sebagai berikut :

Golongan anak        : 0-12 tahun
Golongan remaja     : 1-12 tahun
Golongan dewasa    : 18 (21) tahun keatas


PENGERTIAN SOSIALISASI

Sosialisasi adalah beberapa individu yang membaur atau berkomunikasi di  dalam kehidupan bermasyarakat dan mereka beraktifitas saling membantu dan menolong karena ada visi dan misi tertentu yang ingin mereka capai.

PEMUDA DAN INDENTITAS
POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA

Dalam membentuk suatu generasi muda yang baik diperlukan pembinaan dan pengembangan yang baik sehingga terbentuknya generasi muda yang mempunyai karakteristik yang baik pula sehingga generasi yang berkualitas dan membentuk generasi yang menjadi patokan kehidupan bangsa indonesia.
PENGERTIAN POKOK PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA

Generasi subyek adalah mereka yang telah dibekalin ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh bangsa indonesia.

Generasi Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarahkan kepada pertumbuhan dan potensi menuju ketingkat yang maksimal dan belum dapat berfungsi secara fungsional.

Masalah-masalah dalam generasi muda :
·        Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda.
·        Kurangnya Gizi
·        Kawin Muda
·        Pergaulan Bebas
·        Kenakalan Remaja
·        Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda

Potensi-potensi generasi muda :
·        Idealisme dan daya kritis
·        Dinamika dan kreativitas
·        Keberanian Mengambil Resiko
·        Opimis dan kegairahan semangat
·        Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
·        Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
·        Patriotisme dan Nasionalisme
·        Kemampuan menguasai ilmu dan teknologi

Tujuan sosialisasi:
·        Memberikan keterampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
·        Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
·        Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organik yang dipelajari melalui latihan – latihan mawas diri yang tepat.
·        Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.

PERGURUAN DAN PENDIDIKAN
PENGERTIAN PENDIDIKAN DAN PERGURUAN TINGGI

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa

Sedangkan perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.


ALASAN UNTUK BERKESEMPATAN MENGENYAM PT

Pemuda yang mengenyam di perguruan tinggi setelah lulus akan menjadi pribadi yang kritis dan aktif serta menjadi generasi yang akan menjadi pemimpiin yang baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa menjadi lebih baik.

Minggu, 11 Mei 2014

Catatan Harian Hani

Senin, 26 November 2012
Jam 12.30
Aku, Dini, dan Tian sedang sibuk mempersiapkan presentasi B. Inggris nanti. Karena tinggal kelompokku yang belum presentasi. Sebenarnya sih tinggal menambah hiasan-hiasan lucu. Tetapi entah mengapa Dini terlalu perfeksionis untuk masalah ini. Aku pun tidak bisa makan siang sampai presentasi ini selesai. Padahal tanpa efek dan hiasan saja sudah bagus menurutku. Tetapi Dini ngotot agar ditambahkan hiasan-hiasan. Aku dan Tian hanya bisa menurutinya.

Jam 12.52
Akhirnya presentasi kelompokku selesai. Setelah itu aku buru-buru makan siang. Aku beli nasi di kantin kemudian makan di kelas.
Neng Nong Neng Nong
Tiba-tiba bel masuk berbunyi. Ms. Kame datang. Untungnya sebelum Ms. Kame tiba, aku sudah selesai makan. Tak lupa kami memberikan salam kepada Ms. Kame. Setelah itu kami presentasi B. Inggris. Selama presentasi, aku kebingungan karena aku tidak mengerti pembahasannya sama sekali. Aku hanya disuruh oleh Dini membaca slidenya saja. Jika aku mengerti, mungkin aku akan menjelaskannya lebih jauh.

“Woww. Kalian liat kelompok ini. Saya sangat kagum kepada mereka. Speaking mereka bagus. Grammarnya juga baik.” Puji Ms. Kame
Aku senang bukan main. Baru kali ini Ms. Kame memujiku. Biasanya Ms. Kame selalu mendiskriminasi kami. Hanya Dini dan Tian yang selalu dipuji oleh Ms. Kame. Yang lain hanya menjadi sasaran pelampiasan kemarahan Ms. Kame, terutama aku. Aku selalu dimarahi karena nilai B. Inggris ku selalu di bawah KKM. Aku memang tidak pintar di pelajaran bahasa.
“Kecuali kamu, Hani. Kamu harus banyak belajar dari teman kelompokmu.” Kata Ms. Kame.

Hatiku hancur. Dini memang pintar di segala pelajaran. Tian? Apa yang bisa dibanggakan darinya? Hanya muka cabi dan mata sipit yang membuat Ms. Kame menyukai Tian. Tian juga tidak pintar di pelajaran Bahasa Inggris. Tetapi Tian selalu mendapat nilai bagus dari Ms. Kame karena ketika ulangan B. Inggris hanya Dini dan Tian yang selalu dibantu oleh gurunya. Aku bingung mengapa aku bisa bertemu dengan guru yang selalu mendiskrimasi kami.

Setelah presentasi kelompok kami kembali ke tempat duduk masing-masing. Kemudian Ms. Kame membagikan nilai ulangan. Ketika namaku dipanggil, aku maju ke meja guru dengan perasaan yang tidak enak.
“Kamu tahu kan ini sekolah favorit? Murid disini murid yang pintar. Murid pilihan.” Kata Ms. Kame dengan mata tajam.
Aku mengangguk.
“Tetapi saya tidak menemukan murid pilihan itu pada dirimu!!! Kau pikir kau murid macam apaan? Kamu tidak usah banyak gaya di sekolah ini. Kamu belajar lagi di rumah. Banyak belajar sama Dini dan Tian.”

Aku kembali ke tempat duduk dengan perasaan kacau. Aku mulai muak dengan semua ini. Mengapa hanya aku yang terhina? Mengapa yang lain nilainya bisa bagus? Mengapa Dini dan Tian selalu dipuji?
“Lu kenapa, Han?” Tanya Arlita.
“Hah!!! Emang Ms. Kame guru macam apa? Ngomongnya aja medok. Ms. Kame bukannya membuat muridnya pintar malah membuat muridnya terhina kayak gini. Mentang-mentang pernah tinggal di Australia. Pokoknya suatu saat nanti aku harus bisa buktiin kalo bisa seperti Dini.” Aku marah.
“Itu siapa yang ngomong?” Ms. Kame marah.
Aku dan Arlita diam. Pura-pura menoleh.
“Oh, Hani ya? Kamu udah mulai macem-macem di sekolah ini ya.”  
Aku cuma bisa diam mendengarkan ceramah dari Ms. Kame. Setiap pelajaran Bahasa Inggris, Ms. Kame selalu saja memarahiku. Aku sudah terbiasa dengan kondisi ini, tetapi semakin lama aku semakin muak.

Sabtu, 21 Desember 2012. Jam 20.17
“Tadi pagi Mama udah ke sekolah ambil rapot kamu. Kata gurunya nilai kamu sudah bagus, tetapi B.Inggris turun. Kalau seperti ini bisa-bisa kamu tidak naik kelas.” Kata Mama.
Aku tidak peduli.
“Gini, Papa punya kenalan. Dia suka keliling dunia karena dia pintar Bahasa Inggris. Sekarang udah setahun di Indonesia bangun kursus Bahasa Inggris di rumahnya. Rumahnya ga jauh dari sini kok. Kata Papa semua murid-muridnya jadi pintar sejak les di sana.” Kata Mama.

“Aku engga mau les, Ma. Sekolah saja tidak menjamin murid-murinnya menjadi pintar apalagi ini, Ma”. Kata aku.“Dengerin kata Mama dulu. Papa sama Mama tidak bisa mengajarimu Bahasa Inggris. Kalo kamu les dan tekun kamu bisa lebih pintar dari pada teman-temanmu. Semua itu butuh proses, Hani.”

Tiba-tiba aku teringat Arlita dan Dini. Mereka pintar karena ikut kursus Bahasa Inggris. “Aku pikir-pikir dulu deh”. Kemudian aku ke kamar tidur. Tiduran sambil memikirkan apa yang terjadi selama ini. Akhirnya aku sadar. Semua butuh proses.

Selasa, 15 Januari 2013.
Hari ini adalah hari pertama ikut les seumur hidup. Tempatnya memang tidak jauh dari rumah sehingga bisa jalan kaki. Tempatnya tidak seperti aku bayangkan sebelumnya. Rumahnya sederhana. Jalan di depan rumahnya hanya sekedar gang kecil. Hanya ada 1 guru dan 1 karyawan, yaitu Mr. Abi dan istrinya. Siang hari rumah itu menjadi tempat kursus tetapi malam hari menjadi rumah biasa. Satu kelas berisi 1 guru dan 30 orang. Baru kali ini aku menemukan teman-teman yang sangat homogen. Ada yang baik, genit, pintar, bodoh, pokoknya lengkap. Mr Abi agak sombong. Dia bercerita pernah kerja di Amerika, Perancis, Inggris berkat Bahasa Inggris. Punya kenalan banyak dari beberapa Negara. Tetapi kini hidupnya tidak seperti yang tinggal di luar negeri. Ia tinggal di rumah kontrakan.

Hari pertama kami belajar perkenalan dengan cara tidak biasa. Banyak kata-kata baru yang tidak pernah aku dengar. Kemudian belajar beberapa tenses dasar. Disini tidak hanya belajar saja, tetapi juga bernyanyi lagu-lagu  hits barat. Kami juga diajari cara bermain gitar sehingga aku ingin bermain gitar lagi. Sungguh menyenangkan.

Pulang dari tempat les aku belajar Bahasa Inggris lagi. Pelajaran tadi mudah karena aku pernah mempelajarinya di SD. Tambahannya Cuma kata keterangan saja. Aku semakin bertekad bisa mengalahkan Dini ketika ulangan nanti dan membuat Ms. Kame bangga kepadaku.

Selasa, 22 Januari 2013. Sore hari.
Hari ini adalah hari pengambilan nilai di Kursus Mr. Abi. Bedanya disini tidak ada tes tertulis. Semuanya lisan. Hanya memberi satu contoh kalimat per tenses. Subjek, objek, sampai kata keterangan harus ada. Jika ada salah satu kata saja, satu kalimat itu salah semua. 

“Hani masih salah banyak nih objeknya belum ada. Mister bingung mau kasih nilai berapa, yang lain bagus-bagus semua.” Kata Mr. Abi. “Hmm bisa ngulang lagi engga, Mister?” Kata aku. “Gini deh, coba Hani pelajarin lagi di rumah nanti pas ambil nilai lagi Hani ngulang tenses ini sama berikutnya ya”

Selasa, 19 Februari 2013.
Berminggu-minggu aku belajar di Kursus Mr. Abi. Aku mendapat banyak ilmu grammar dan vocabulary. Mr. Abi semakin menekan kepadaku karena aku sendiri yang nilainya selalu jelek, tetapi ada peningkatan. Bahkan pernah suatu hari aku tidak izinkan pulang oleh Mr. Abi karena 3 kali berturut-turut pengambilan nilai aku pas-pasan. Aku baru dibolehkan pulang setelah remedial 3 nilai itu. Itu membuatku stres.

Sesampainya di rumah Aku langsung ke kamar kemudian tiduran sambil memikirkan tadi itu. Sepertinya aku memang ditakdirkan seperti ini. Nilai rapot Bahasa Inggris pas-pasan. Selalu menjadi korban diskriminasi Ms. Kame. Selalu iri melihat yang lain mendapat nilai bagus, terutama Dini. Kini awan sedang mengeluarkan air hujannya. Begitu juga diriku, rasanya diriku ingin menangis.

Satu jam kemudian.
Aku membuka buku panduan Bahasa Inggris. Aku pahami dalam-dalam, tetapi aku tidak  mengerti sama sekali. Tetapi aku tidak ingin menyerah. Masih banyak waktu untuk membuktikan kepada Ms. Kame agar aku tidak dimarahi lagi.
Tiba-tiba Mama masuk.
“Hani, seminggu ini Cuma belajar Bahasa Inggris aja nih. Pelajaran lain jangan dilupain kan yang nentuin kamu naik kelas apa engga bukan cuman Bahasa Inggris kan?” Kata Mama. “Ya, Mama. Aku engga pengen dapet nilai Bahasa Inggris jelek lagi. Ma, masa seumur hidup belajar Bahasa Inggris aku baru mengerti tensesnya” Kata Aku. “Baguslah kalau seperti itu, tapi pelajaran lain jangan dilupain ya”
Aku mengangguk.

Kamis, 21 Februari 2013.
Hari ini aku mendapat pelajaran Ms. Kame lagi. Tetapi kali ini Ms. Kame tidak seperti biasa. Beliau lebih pendiam daripada hari sebelumnya. Bahkan tadi aku disuruh maju kedepan bukan karena ingin marah.
“Akhirnya Miss bisa liat progress dari kamu, Hani. Ini ulanganmu”
Akhirnya selama SMP ini baru kali ini aku mendapat nilai ulangan Bahasa Inggris 90. Aku sangat bersyukur. Aku senang sekali. Akhirnya keajaiban itu datang kepadaku.
“Kamu engga nyontek kan?” Tanya Ms. Kame. “Ya aku nyontek, Miss. Nyontek ke otak saya.” Jawab aku. “Hmm…. Sebernanya Miss belum percaya sama nilai ini sih. Biarkan ulangan yang lain yang membuktikannya” Kata Ms. Kame. “Oke, Miss.”
Aku menggerutu di dalam hati. Seenggaknya nilaiku bagus.
“Cie yang engga remed. Hahaha” Kata Arlita. “Iya donggg!” Kata aku.

Selasa, 26 Februari 2013.
Hari ini bukan hari yang menyenangkan. Tadi sore aku menghadiri perpisahan dengan Mr. Abi. Beliau mendapat pekerjaan di New York. Ia akan meninggalkan Indonesia esok hari. Kami semua sedih harus berpisah dengan Mr. Abi. Yang rela bekerja keras tanpa pamrih mengajari kami Bahasa Inggris dengan keras. Terutama aku. Aku tak tahu harus berguru dengan siapa lagi. Aku lebih cocok diajar dengan Mr. Abi dibanding pengajar yang lain.  

“Mr. Abi. Tolong beri tips kepada saya agar saya bisa belajar grammar sendiri di rumah.” Kata Aku.
“Sebenarnya kalau dipelajari sendiri bisa. Tinggal beli bukunya terus baca kemudian tulis dikertas contoh-contohnya. Coba lihat deh, rata-rata tenses polanya sama cuma beda dikit. Hani jangan hafalin polanya tapi dipahami polanya. Kalau udah paham pas ketemu soal kalimatnya diubah kayak bentuk bagaimanapun Hani tetep ngerti juga kok.”
“Oh, gitu Mister. Bener juga ya. Besok-besok saya coba deh. Thank you banget Mister.”
“Never Mind, Hani.”

Malam hari.
Aku membuka lagi buku panduan Bahasa Inggris. Kemudian aku menuliskan semua tenses-tenses itu. Dan ternyata benar. Polanya tidak terlalu jauh. Kalau positif pola kalimatnya pasti subjek, predikat dan objek. Kalau negatif cuma ditambah not di belakang to be atau to do. Kalau kalimat tanya to be atau to do dipindahkan ke paling depan. Itu hal paling dasar dalam tenses. Ya ampun aku baru paham. Ah, andaikan dari dulu dikasih tau sama Mr. Abi aku engga bakal pernah dimarahi Ms. Kame.

Sekitar akhir Juni 2013.
Ketika classmate sedang berlangsung, tiba-tiba Tian memanggilku.

“Haniiiiii…… Hani dipanggil Ms. Kame” Kata Tian. “Mati! Remed ya?” Tanya aku. “Engga tau deh. Masa sih besok bagi rapot baru remedial sekarang.” “Oh iya ya. Ah, elah males banget dipangil sama Ms. Kame.”

Akhirnya aku ke ruang guru menghadap Ms. Kame.
“Hani, Miss Kame minta maaf selama ini kalau Miss ada salah sama kamu. Apalagi kamu sering dibandingkan sama Tian dan Dini. Ternyata kamu memang ada usaha untuk berubah. Miss liat semester ini nilai kamu ada peningkatan. Kamu liat saja besok. Hhmmm…. Miss bingung mau bilang apa lagi. Semoga semester berikutnya kamu semakin pintar. Itu saja yang mau diomongin.”

Aku terdiam. Ketika keluar ruang guru aku merasakan aura yang sangat baik. Akhirnya target aku di semester ini berhasil. Kemudian aku memandangi langit. Langit itu cerah, sama seperti hatiku.


Setiap usaha pasti ada hambatan, dibalik ada kesusahan pasti ada kemudahan.

Kamis, 08 Mei 2014

Cinta Bersemi di Facebook

Suatu hari Khoir sangat bosan karena Ia tinggal di kos di Jakarta sendirian dan tidak punya waktu banyak untuk menemui temannya karena lelah setelah bekerja. Kemudian Ia iseng membuka sebuah chat room Indonesia. Awalnya Ia tidak suka pergaulan yang sangat tidak baik, rata-rata orang yang berkenalan di dunia maya karena melihat foto profil yang seronok, sama-sama mempunyai kesaamaan di bidang seks, dll. Akhirnya Khoir sangat selektif mencari teman di dunia maya. Setelah berkenalan dengan banyak orang. Kemudian Ia add teman-teman dekatnya di Facebook.

Yeni adalah orang pertama yang berkenalan dengan Khoir. Awalnya Khoir stres berkenalan dengan Yeni karena Yeni selalu berpenampilan seronok di dunia maya. Karena Yeni sering mengganggunya akhirnya Khoir terbiasa dengan Yeni.

Namun semua itu berubah saat Ia jatuh cinta kepada Khoir. Khoir adalah tipe orang yang tidak suka memikirkan hal itu. Hal itu membuat Yeni menghapus semua foto seronoknya dan diganti dengan foto yang lebih sopan.  Bahkan Yeni mulai memakai kerudung. Padahal Yeni berusia 40 tahun. Ia sudah menikah dan mempunyai 4 anak. Anak pertamanya berumur 19 tahun dan anak terakhirnya masih balita.
“Syukurlah Tante udah berubah.” Kata Khoir.
“Iya nih. Lagian Tante bingung juga kenapa bisa kepikiran kayak gitu.” Kata Yeni.

Berbulan-bulan Yeni berteman dengan Khoir. Semakin lama Khoir teman Khoir di Facebook semakin banyak. Semakin banyak cerita di dunia maya yang Khoir alami. Suatu hari Yeni melihat profil Khoir. Ia melihat setiap Khoir menulis status di Facebook pasti ada saja yang komentar. Terutama perempuan yang namanya Erin Rieenzzhh. Kemudian Ia periksa lebih jauh lagi, ternyata hubungan Antara Khoir dengan Erin sangat dekat. Yeni sangat cemburu.

Sakin cemburunyanya Yeni membuka profile Erin. Kemudian add Erin. Yeni kaget Ketika membuka profilenya. Ternyata Erin tinggal se-kota dengan Yeni. Kemudian Yeni melihat seluruh isi profil Erin. Informasi yang didapat Yeni tentang Erin : umur 22 tahun, etnis Cina, beragama Kristen, mahasiswa universitas swasta di Tanggerang, sangat menyukai matematika. Hal itu membuat Yeni semakin ciut. Tetapi Yeni tidak yakin Khoir suka sama Erin.

Esok harinya Erin confirm permintaan Yeni. Dengan segera Yeni chat dengan Erin.
“Selamat siang, Erin”
“Selamat siang, Tante Yeni”
“Kamu temennya Muhammad Khoir J ya?”
“Oh Khoir, iya benar. Ada apa, Tante?”
Yeni bingung. Ia ingin menyuruh Erin agar ia tidak dekat dengan Khoir lagi. Tapi Yeni tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.
“Engga apa-apa. Saya sering liat komenan kamu di status Khoir.”
“Tante engga suka ya? Tante keluarganya Khoir ya? Saya sama Khoir Cuma teman dekat kok. Saya bukan pacarnya Khoir.”
Erin mengira Yeni adalah Tantenya Khoir.
“Oh, gitu. Kamu suka sama dia?”
“Hhmmm….. saya cuma temannya Khoir engga lebih.”
Agar tidak mencurigakan Yeni bercerita banyak tentang dirinya.

2 hari kemudian Yeni menelpon Khoir menanyakan Erin. Khoir membantahnya. Khoir mengaku Ia pernah ditembak Erin tetapi Ia tolak karena beda agama. Kemudian Khoir bercerita banyak tentang Erin. Khoir sangat mengagumi Erin. Begitu pula sebaliknya. Yeni kesal mendengarnya. Yeni tidak mau mendengar tentang Erin walaupun Khoir menolak cinta Erin.
“Sayang, Aku sama Erin cuma temen aja kok.” Kata Khoir.
Tiba-tiba Yeni langsung bahagia. Tertawa mengeluarkan bebannya. Hanya gara-gara kata “Sayang”.
“Ada apa, Say?”
“Hahahah engga kok. Hahahaha.”
“Khoir engga yakin. O iya. Bagaimana keadaan keluarga Tante?”
Yeni langsung diam.
“Khoir liat ada foto-foto Tante sama suami dan anak-anak di kapal feri. Pasti Tante udah baikan sama suami lagi.”
“Oh, Itu foto 1 tahun yang lalu. Keluarga kami masih harmonis. Kini tidak ada cerita baru di keluargaku. Tetep engga harmonis.”
“Tante kan udah nikah anaknya udah pada gede. Kalo tante cerai sayang banget. Lagian kasian juga anak-anakmu. Nanti siapa yang mau ngurus anak-anakmu?”
Dalam hati Yeni menjawab : “kamu… iya kamu…”
“Bener juga sih. Tapi yah udah engga cinta. Lagian suamiku juga cuek banget engga kaya dulu lagi.” Kata Yeni
“Coba deh Tante rayu suami lagi. Mungkin saja di balik kecuekan itu masih ada cinta yang sangat bersinar. Atau mungkin saja suami Tante yang terlalu pendiam, engga pintar mengungkapkan perasaan.”

Padahal Yeni sangat mencintai Khoir. Baginya Khoir adalah bukan hanya sekedar sahabat. Tetapi juga sang penasihat yang bijak, muslim yang taat, pokoknya sempurna. Sangat jauh berbeda dengan suaminya. Baru kali ini perasaannya sangat besar, lebih besar daripada perasaannya kepada suaminya.

Setelah sekian lama Yeni dan Khoir bertelepon, tiba-tiba dari Facebook Khoir Amel online.
“Hhmm…. Maaf Khoir ada urusan. Lain kali kita bicara lagi. Assalamualaikum.” Kata Khoir.
“Waalaikumusalam. Kok buru-buru amat?”

Khoir langsung mematikan handphonenya. Kemudian Khoir mencoba menelpon Amel tetapi tidak ada pulsa. Akhirnya Khoir mengajak Amel untuk menelpon via Skype.
“Hai, Amel. Kok mau aja sih disuruh nelpon sama aku. Disuruh matiin handphonenya juga mau. Berati kalo aku suruh kamu jadi pedamping hidup aku mau juga dong.”
“Ish, apaan sih, Kak. Aneh-aneh aja deh. Kerja yang bener dulu sana. Ckckck” Kata Amel.
Padahal dalam hati Amel Ia sangat mencintai Khoir.
“Berati kalo aku udah kerja yang bener aku bisa datang ke rumah kamu buat jemput kamu dong, hehe”
“Ih engga gitu juga kali. Lagian aku lagi suka sama orang lain. Ueekkk.”
“Oh gitu ya. Gimana kabarmu Amel?”

Inilah kegiatan sehari-hari Khoir dan Amel selama liburan. Mereka rela begadang demi bisa bersama. Jarak yang jauh antar pulau membuat mereka harus seperti ini. Mereka tidak tahu bahwa mereka saling mencintai. Di usia ke 26 membuat Khoir ingin cepat menikah, tetapi orang yang dicintainya baru duduk di bangku SMA. Ia sadar bahwa menikah bukan hal sepele. Ia sedang mempersiapkan dirinya sebelum menikah. Begitu pula dengan Amel. Amel ingin kuliah jauh dari orang tua agar Ia bisa mandiri.

Suatu hari, Arin mengirimkan banyak kutipan cinta kepada Khoir. Khoir menganggapnya hanya biasa. Erin tertawa melihat kutipan-kutipan cintanya. Erin berpikir baru kali ini Ia melihat seorang tante yang sangat sayang kepada keponakannya. Tetapi Amel curiga hubungan antara Khoir dan Arin. Sepanjang hari Amel selalu memikirkannya. Keesokannya Arin mengirimkan kutipan cinta kepada Khoir. Kemudian Khoir membalasnya.
“Makasih ya”
“Iya sama2. I love you J
“I love you”

Ketika Amel membacanya, Ia kaget buka main. Semua harapan di masa depannya pupus. Amel sakit hati. Ia tidak percaya semua ini bisa terjadi. Kemudian Amel menutup laptopnya kemudian bernyanyi dengan penuh penghayatan.
“Lumpuhkanlah ingatanku hapuskan tentang dia hapuskan memoriku tentangnya hilangkanlah ingatanku jika itu tentang dia ku ingin melupakannya.”
“Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan kau buat remuk seluruh hatiku………”
“Buset kakak gua nyanyi lagu galau mulu ckck” Kata adeknya Amel.
“Ih, bodo mau nyanyi apaan kakak lagi sedih nih.” Kata Amel.
Sejak itu Amel tidak pernah online Facebook. Amel ingin sekali melupakannya.

Suatu hari Yeni pergi ke toko busana muslimah kemudian Ia membeli kerudung besar dan gamis. Sesampainya di rumah Yeni ia mencoba pakaian barunya kemudian ia upload foto dengan pakaian barunya ke Facebook. Heboh bukan main. Banyak yang memuji Yeni yang telah berubah.
“Subhanallah. Cantik banget Tante. Semoga konsisten seperti ini.” Puji Khoir.
“Iya Khoir sama2.”

Di dalam hati Khoir, Ia gusar tidak ada kabar dari Amel. Setiap Khoir menelponnya selalu tidak dijawab. Khoir sangat merindukan Amel. Ketika Khoir merindukan Amel, Ia selalu membuka foto Amel yang Ia simpan di laptopnya kemudian berdoa agar Amel kembali. Di sisi lain, Amel sangat merindukan Khoir. Ia ingin melupakan Khoir tetapi tidak bisa. Semakin perasaan itu ditikam semakin tumbuh tak karuan. Itulah Cinta.

“Oh, Tuhan. Mengapa aku harus mendapat perasaan seperti ini? Andaikan aku bisa memilih aku tidak ingin jatuh cinta kepadanya. Perasaan ini semakin menyusahkanku. Tuhan, izinkan aku jatuh cinta selain dia.”
Entah mengapa Amel merasa ada sesuatu yang berbeda. Cintanya kepada Khoir tidak sama seperti yang lain. Cintanya kepada Khoir begitu subur di dalam hatinya. Ia tidak yakin suatu saat nanti akan menemukan sosok yang lebih baik daripada Khoir.
“Tuhan, apakah dia memang di takdirkan kepadaku? ”
Entah mengapa Amel memutuskan membuka Facebooknya lalu mengobrol dengan Khoir.

Seminggu kemudian Khoir menelpon Yeni soal hubungannya dengan Amel.
“Tante, Khoir lagi jatuh cinta dengan seseorang yang umurnya jauh denganku. Dia adalah cinta pertama Khoir. Dia cantik, manis, soleh, jujur, aduh Masya Allah. Kemaren Khoir menyatakan perasaan Khoir kepadanya, Khoir kira dia suka dengan Khoir karena dia seneng banget dengan Khoir. Ternyata dia bilang kalo dia suka sama orang lain. Hati Khoir terluka, Tante. Khoir sedih. Khoir ingin lirik orang lain tetapi yang ada di pikiran Khoir cuma ada dia, Tante. Khoir harus berbuat apa, Tante?”
“Kok kamu engga pernah kasih tau Tante?”
“Hehe, Khoir takut cerita sebenarnya takutnya ntar dikasih tau ke yang lain.”
“Lha emang aku kenal sama orangnya? Engga kan?” Kata Yeni.
Dalam hati Yeni berkata : udah bunuh saja cewe itu! Bakar kalo bisa bakar!

Yeni sakit hati. Ternyata semua buaian itu hanya sekedar kata. Yeni terlanjur berharap terlalu tinggi. Ia tidak menyangka ternyata Khoir memang suka menggoda perempuan. Yeni membenci Khoir. Sejam setelah selesai menelpon Yeni langsung blokir Khoir. Kemudian Ia simpan semua kerudung dan gamisnya dan Ia tidak akan pernah memakainya lagi. Kemudian kembali ke masa lalunya. Ia ingin melupakannya tetapi tidak bisa. Khoir akan tetap menjadi bagian dari masa lalunya.
“Huh, semakin ditikam semakin tumbuh subur.” Yeni menggerutu.

Sementara itu Temannya Amel penasaran tentang hubungannya dengan Khoir.
“Eh, kemarin Amel abis ditembak sama Khoir ya?”
“Iya, tapi gue tolak.”
“Loh, lu kok tolak sih? Kan enak ada yang ingetin makan ada yang ngucapin selamat bobo.”
“Yah elah kalo gitu doang emak gua juga bisa. Gue engga mau pacaran. Godaannya banyak. Lagian percuma juga pacaran sama dia. Engga bakal bisa ketemu juga.”

Tiba-tiba guru fisika masuk kelas.  


xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Sabtu, 22 Desember 2012

Cupcake Tak Sampai (True Story)

Spesial Menyambut Hari Ibu. Enjoy it.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sabtu, 22 Desember 2012

Dear diary,
Hari ini aku sedih sekali. Rasanya hari ini aku mau nangis tapi air mata tidak pernah keluar. Kejadian ini dimulai pada saat baru bangun pagi.....

*jam 5 pagi*

Nenek : Atia bangun solat dulu. Jangan lupa bangunkan Papa sama Rehan juga.
Aku : Hmmm...... *masihngantuk
         Hari ini hari ibu ya? Ya Allah~

Kemudian aku bangunin Papa sama Rehan, solat, dengerin musik sebentar, abis itu aku ambil BB (Almh.) Ibuku buat cek twitter (hehehe.....). Meskipun hari itu masih jam 6 pagi tapi ucapan selamat hari ibu membanjiri TL ini. Aku langsung murung. Yaiyalah envy liat orang masih bisa merayakan hari ibu dengan ibunya sendiri. Lah ini..... T.T

Ibuku meninggal sekitar 2 bulan yang lalu. Penyebabnya sih ga ada yang ngerti juga. Waktu itu pas aku lagi berjuang mengerjakan soal UTS matematika. Padahal waktu itu pikiran udah ga tenang lagi. Pas pelajaran olahraga (setelah MTK) aku baru dipanggil pulang. Untung aja nilai matematika 87, sayangnya olahraga cuma 65 dan itu aku ngerjain ulang pas susulan #skip

Jam 8
Aku & Papa pergi ke sekolah buat ambil rapot, untungnya sih masuk 10 besar setelah 2 tahun ga pernah lagi dapat ranking (kemana aja selama ini. kenapa baru sekarang dapet ranking lagi??? -_-). Karena jam 10 mau les lalu aku langsung pergi les. Awalnya sih takut ditanya-tanyain sama guru les tentang hari ibu (maklumlah guru-guru disana pada kepo). Tapi ya sudahlah ngaku aja kalo misalnya ditanyain. hmmm

Sampai disana aku melihat ada beberapa cupcake menggiurkan disana. Tulisan "Happy Mother's Day" ada dimana-mana. Mungkin hari ini emang berbanding terbalik dengan anak-anak lainnya, tetapi inilah rencana Tuhan. Ga ada yang tahu.

Saat pelajaran gurunya langsung fokus ke pelajaran. Pas mau pulang kita disuruh untuk ambil cupcake tadi. Kemudian kami ambil cupcakenya lalu kembali lagi ke kelas. "Kalian boleh makan cupcake-nya" Kata guru les. "Buat ibu woy buat ibu." Kata salah satu teman aku. Aku sih udah ga sabar makan cupcake juga sebenarnya.

Pulang les
Aku duduk untuk memakan cupcake itu. Dibayangku terpikir tentang mama. Andaikan mama masih ada... mungkin sekarang cupcakenya udah ga ada di dalam perutku lagi. haaffftttt. Setelah selesai makan aku ditelpon Papa buat cepat pulang. Mendadak rencana jalan-jalan ke pusara. Kemudian aku pulang dengan air mata mau menangis. Jujur aku ga mau kesana. Jangankan kesana. Orang datang melayat aja ogah-ogahan #eh.

Namun rencana tersebut batal karena hujan. Diganti menjadi besok-besok (ga pasti). Namun tetap aja, meskipun cupcake itu udah dimakan tapi rasanya pengen muntahin terus dikasih ke mama #segitunya.


Aku harus tegar. Aku harus tegar.......